Rabu, 07 April 2010

Kupinang Dirimu Dengan Syahadah

Wahai saudaraku ….
Andai kau tahu
Debu yang menempel pada kakimu fie sabilillah
Dapat menyelamatkanmu dari neraka Jahannam
Kenapa kau tinggalkan jihad ….. ???!!!

Wahai saudaraku …..

Andai kau faham
Sekejap dalam medan jihad
Dapat mengharuskanmu menikmati kenikmatan
dan keindahan Jannatun Na’im
Kenapa memilih selain jihad ….. ???!!!

Wahai saudaraku …..

Andai kau mengerti
Berak dan kencingnya kudamu fie sabilillah
Bernilai pahala bagimu disisi Robmu
Kenapa bimbang untuk berjihad ….. ???!!!

Wahai saudaraku …..

Andai kau tahu
Timah panas yang mengoyak tubuhmu dapat menghantarkanmu memeluk mesra Bidadari jelita
Kenapa takut berjihad ….. ???!!!

Wahai saudaraku …..
Andai kau faham
Dentuman Bom yang mencabik-cabik dagingmu dapat menyibukkanmu bercanda ria di pangkuan Bidadari jelita selama berpuluh-puluh tahun tanpa bosan
Kenapa ragu untuk berjihad …..???!!!
Wahai saudaraku …..

Andai kau mengerti
Ledakan Mortir yang meremukkan tulang belulangmu dapat menghantarkanmu berbaring mesra di atas kasur dalam kamar mempelai bersama bidadari yang tidak pernah
hilang keprawanannya
Kenapa enggan berjihad …..???!!!

Wahai saudaraku …..

Andai kau faham
Tetesan darah pertama yang kau tumpahkan di medan jihad dapat menghapuskan semua dosa-dosamu
Tidak ada pilihan lain bagimu selain jihad …..???!!!

Duhai saudaraku …..

Seandainya engkau faham ……
Seandainya engkau mengerti ……
Seandainya engkau tahu …..
Seandainya engkau berakal …..
Engkau pasti memilih jihad …..


“Ya Allah ! hidupkanlah kami dalam kemuliaan dan matikanlah kami dalam kesyahidan dan kumpulkanlah kami dengan Almusthofa Shollallahu ‘alaihi wasallam”

“Ya Allah ! Berikanlah kepadaku keutamaan (mati syahid) sebagaimana yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang sholih”


Para Peminang Bidadari

Akibat Selembar Bulu Mata

Di hari pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang diadili. Ia dituduh bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untuk berbuat maksiat. Tetapi ia bersi keras membantah, “tidak. Demi langit dan bumi sungguh tidak benar, saya tidak melakukan semua itu.”

“Tetapi saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu sendiri kedalam dosa.” Jawab malaikat. Orang itu menoleh kekiri dan kekanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya, ia tak menjumpai seorang saksi pun yang sedang berdiri. Disitu hanya ada dia sendirian. Makanya iapun menyanggah, “manakah saksi saksi yang kau maksudkan? Disini tidak ada siapapun kecuali aku dan suaramu.”

“inilah saksi-saksi itu.” Ujar malaikat.

Tiba tiba mata orang itu angkat bicara . “saya yang memandangi untuk berbuat dosa.” Disusul oleh telinganya “saya yang mendengarkan”
Hidung pun tak ketinggalan,”saya yang mencium.” Bibir mengaku,”Saya yang merayu.” Lidah menambah, “Saya yang menghisap.” Tangan meneruskan. “Saya yang meraba dan meremas” Kaki menyusul “Saya yang dipakai berjalan dan lari ketika berbuat maksiat dan dosa.”

“nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu itu”. Ucap malaikat. Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahan nya lagi. Ia putus asa dan berduka, sebab ia sebentar lagi bakal dijebloskan kedalam neraka jahannam. Padahal , rasa rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu.

Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong konyong terdengar suara yang amat lembut dari selembar bulu matanya: “saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi.”


“silahkan.” kata malaikat.

“terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu malam yang lengang, aku pernah dibasahi dengan air mata ketika ia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya. Bukankah nabinya pernah berjanji. Bahwa apabila ada seorang hamba kemudian bertobat dengan sebenar benarnya taubat dan tidak diulanginya lagi perbuatan dosa, walaupun selembar bulu mata saja yang terbasahi air matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari ancaman api neraka?maka saya , selembar bulu mata, berani tampil sebagai saksi bahwa ia telah melakukan tobat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan.”

Denga kesaksian selembar bulu mata itu , orang tersebut di bebadkan dari neraka dan diantarkan ke surga. Sampai terdengar suara bergaung kepada penghuni surga “lihatlah, hamba ini masuk surga karena pertolongan selembar bulu mata.”